Keutamaan Bulan Dzulhijjah

Bulan Dzulhijjah, Apa yang kalian tahu tentang bulan yang satu ini dan apa saja sih keutamaan di bulan ini? Apakah ada juga hari besar islam atau hari istimewa di dalamnya?

Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu nama bulan yang ada di dalam agama islam. Bulan Dzulhijjah adalah bulan ke-12 atau bulan terakhir di dalam urutan bulan islam. Di dalam bulan dzulhijjah memiliki banyak keutamaan sehingga umat islam dianjurkan untuk melakukan dan memperbanyak amal kebaikan.

Adapun keutamaan pada bulan dzulhijjah adalah :

  1. Sepuluh hari pertama yang diridhoi oleh Allah swt.

Keutamaan 10 hari di bulan Zulhijjah terdapat dalam firman Allah Surat Al-Fajr.
“Demi Fajar, dan malam yang sepuluh,” terjemahan surat Al-Fajr ayat 1-2.
Dalam tafsir Ibu Katsir, malam yang sepuluh itu diartikan sebagai 10 hari pertama di bulan Zulhijah.Pada 10 hari pertama ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan seperti berpuasa, salat sunah, membaca Alquran, hingga bersedekah.

  1. Termasuk dalam bulan haram yaitu bulan yang dimuliakan

Bulan haram ini sesuai dengan firman Allah dalam surat At-Taubah ayat 36.
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa,” terjemahan surat At-Taubah ayat 36. Bulan haram yang dimaksud dalam ayat ini yaitu Muharam, Rajab, Dzulqoidahdan Dzulhijjah. Pada bulan haram inilah umat Islam dilarang untuk menganiaya diri sendiri. Sebaliknya, lakukan amalan yang dapat meningkatkan keimanan.

  1. Hari Arafah

Pada bulan Dzulhijjah terdapat hari Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Pada hari ini, orang yang menjalankan ibadah haji, akan melaksanakan Wukuf di Padang Arafah. Sedangkan orang yang tidak menjalankan ibadah haji dianjurkan untuk berpuasa. Sedangkan orang yang tidak melakukan arafah dianjurkan untuk berpuasa pada hari Arafah mendapatkan balasan berupa dihapuskannya dosa-dosa setahun sebelum dan sesudahnya.

  1. Bulan Haji

Pada bulan Dzulhijjah, Allah SWT mengundang umatnya untuk datang ke rumah Allah atau Baitullah, di Mekkah. Pada bulan Dzulhijjah ini umat Islam dapat melaksanakan rukun Islam yakni naik Haji bagi yang mampu. Jika sudah melaksanakan ibadah haji, maka sempurnalah keislaman seseorang.

  1. Hari raya Idul Adha

Pada bulan Dzulhijjah ini pula, satu dari dua hari raya umat Islam akan diperingati. Umat Islam merayakan Hari Raya Idul Adha pada tanggal 10 Dzulhijjah.
Hari besar dalam agama Islam ini merupakan peringatan peristiwa kurban, meneladani kisah Nabi Ibrahim AS dan anaknya Nabi Ismail AS. Hari Raya Idul Adha dirayakan dengan salat Idul Adha lalu diikuti dengan penyembelihan kurban. Pada hari ini pula umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak takbir.

  1. Bulan untuk Berkurban

Selain ibadah haji, umat Islam juga disunahkan untuk berkurban pada bulan ini. Berkurban dilakukan dengan menyembelih hewan kurban lalu membagikannya kepada sesama. Perintah berkurban terdapat dalam Alquran.”Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah diri-lah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah),” terjemahan surat Al-Hajj ayat 34.Allah SWT menjanjikan banyak balasan kepada orang yang berkurban salah satunya harta yang dibersihkan dan rezeki yang terus dilimpahkan.

  1. Hari Tasyrik

Pada bulan Dzulhijjah terdapat pula hari Tasyrik yakni setelah Hari Raya Idul Adha pada tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah. Tahun ini, Idul Adha atau 10 Dzulhijjah jatuh pada tanggal 31 Juli 2020. Hari Tasyrik adalah hari di mana umat Islam dilarang berpuasa, tapi dianjurkan banyak berzikir dan berbagi. Ustaz Yusuf Mansur menjelaskan sebab haramnya berpuasa di hari Tasyrik karena pada hari itu dianjurkan untuk menikmati makanan dan minuman serta berzikir kepada Allah SWT. Anjuran itu didasarkan atas hadis Imam Nawawi dalam Kitab Syarh Muslim.

FORUM DISKUSI 4 – PENTINGNYA PENDIDIKAN

Assalamualaikum wr.wb

Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting dalam kehidupan sesorang. Pendidikan lah yang menentukan dan menuntun masa depan dan arah hidup seseorang. Walaupun tidak semua orang berpendapat seperti itu, namun pendidikan tetaplah menjadi kebutuhan manusia. Bakat dan keahlian seseorang akan terbentuk dan terasah melalui pendidikan. Pendidikan juga umumnya dijadikan tolak ukur kualitas setiap orang.

Dalam islam, istilah pendidikan yang digunakan dan dikembangkan oleh Imam Al-Ghazali untuk menyebutkan istilah pelatihan terhadap pribadi individu pada fase anak-anak, atau yang dikenal dengan riyadhatusshibyan. Imam Al-Ghazali dalam mendidik anak, lebih menekankan pada domain afektif dan psikomotor dibandingkan penguasan dan pengisian domain kognitif (intelektual).

Secara sederhana yang dimaksud dengan Ilmu Pendidikan Islam adalah ilmu yang membahas dan memuat teori tentang pendidikan Islam. Akan tetapi, yang menjadi pertanyaan apakah dalam Ilmu Pendidikan Islam, terdapat teori yang tidak berdasarkan Islam?. Untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang Ilmu Pendidikan Islam ini, maka akan diulas terlebih dulu mengenai pengertian ilmu itu sendiri. Menurut Ahmad Tafsir, Ilmu merupakan pengetahuan yang logis dan mempunyai bukti empirik dan dilakukan dengan cara riset (penelitian).

Pendidikan juga bisa dijalani melalui 2 hal yakni pendidikan formal dan non formal. Pendidikan formal ialah pendidikan yang bisa didapat dengan mengikuti kegiatan atau program pendidikan yang terstruktur serta terencana oleh badan pemerintahan misalnya melalui sekolah ataupun universitas Pendidikan non formal ialah pendidikan yang bisa didapat melalui aktivitas kehidupan sehari-hari yang tak terikat oleh lembaga bentukan pemerintahan, misalnya belajar melalui pengalaman, belajar sendiri melalui buku bacaan serta belajar melalui pengalaman orang lain. Tujuan pendidikan yakni mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta menjadi warga negara yang demokratis juga bertanggung jawab.

Secara sederhana, fungsi Pendidikan Islam adalah alat untuk memelihara, memperluas dan menghubungkan tingkat-tingkat kebudayaan, nilai-nilai tradisi dan sosial serta ide-ide masyarakat dan nasional dan alat untuk mengadakan perubahan, inovasi dan perkembangan yang secara garis besarnya melalui pengetahuan dan skill yang baru ditemukan dan melatih tenaga-tenaga manusia yang produktif untuk menemukan perimbangan perubahan sosial dan ekonomi.

Dalam pendidikan terdapat 2 faktor yaitu faktor pendukung pendidikan dan faktor penghambat pendidikan. Faktor pendukung pendidikan yaitu sarana dan prasarana, finansial, pemberian tugas, kegiatan ekstrakurikuler, dan motivasi guru. Faktor penghambat yaitu:waktu, lingkungan, dan jumlah dan sifat peserta didik.

Terlepas dari beberapa faktor yang ada dalam pendidikan, maka upaya masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan dapat dilakukan dengan cara melaksanakan program wajib belajar 9 tahun yang gratis bagi seluruh warga Negara Indonesia, memperbaiki kualitas metode dan materi pengajaran dengan selalu mengadakan evaluasi agar metode dan materi yang diajarkan relevan, memperbaiki kualitas pengajar dengan cara mengadakan berbagai pelatihan, mengadakan evaluasi berkala dan memberikan gaji yang layak sebaga reward, giat mengadakan pelatihan berbasis keterampilan di luar lembaga pendidikan resmi seperti sekolah dan kampus, dan menggiatkan program beasiswa dan pertukaran pelajar.

Forum Diskusi 3 – Transgender dalam Hukum Islam

Assalamualaikum wr.wb

Di era zaman sekarang ini, banyak terjadi perilaku penyimpangan terutama masalah transgender , homosexual , atau yang biasa dikenal dengan LGBT. Orang transgender adalah orang yang memiliki identitas gender atau ekspresi gender yang berbeda dengan seksnya yang ditunjuk saat lahir. Menurut pandangan islam kodrat laki-laki dan perempuan hukumnya mutlak. Transgender dalam hukum islam hukumnya haram, namun dalam hadist mengubah jenis kelamin diperbolehkan hanya untuk seseorang yang memiliki kelainan medis.

Allah menciptakan laki-laki dan perempuan agar bisa saling menyempurnakan dan memperoleh keturunan. Rasulullah SAW melaknat Laki-laki yang bertingkah laku seperti perempuan dan perempuan yang bertingkah laku seperti Laki-laki. Beliau bersabda,”Usirlah mereka dari rumahmu.” (HR Al-Bukhari)

Faktor penyebab terjadinya transgender yaitu faktor bawaan (hormon dan gen) dan juga faktor lingkungan. Faktor lingkungan diantaranya yaitu pendidikan yang salah sedari kecil dengan membiarkan anak laki-laki berkembang dalam tingkah laku perempuan. Mereka yang sebenarnya normal karena tidak memiliki kelainan genetikal maupun hormonal dan memiliki kecenderungan berpenampilan lawan jenis hanya untuk memperturutkan dorongan kejiwaan dan nafsu adalah sesuatu yang menyimpang dan tidak dibenarkan menurut syariat Islam.

Transgender tidak terlepas dari LGBT, dikarenakan transgender adalah bagian dari komunitas tersebut. Di era zaman sekarang ini, banyak yang menormalisasikan perilaku penyimpangan dengan mengatasnamakan HAM, sehingga banyak pro dan kontra yang terjadi. Namun sudah jelas bahwa dalam hukum Islam dan Negara kita menolak keras perilaku penyimpangan tersebut.

Salah satu upaya dalam mengantisipasi terjadinya perilaku  penyimpangan seperti LGBT  dibutuhkan peran orang tua dalam mengawasi tontonan anak-anaknya dengan melihat kondisi yang sekarang media social dapat diakses oleh setiap kalangan. Selain itu diharapkann pemerintah menolak dengan tegas permintaan hak-hak LGBT yang tidak sesuai dengan konstitusi dan dasar Negara Pancasila.

Keistimewaan Bulan Syawal

 

Bulan suci Ramadan telah meninggalkan kita dan telah melakukan begitu banyak amalan mulia di dalamnya, olehnya itu semangat kita perlu untuk senantiasa kita jaga dengan amalan berikutnya, sebagaimana firman Allah dalam Q.S Al-insyirah 7-8

فَإِذَا فَرَغْتَ فَانصَبْوَإِلَىٰ رَبِّكَ فَارْغَب

Artinya:

Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja (untuk urusan yang lain), dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.

Nah, di antara amalan yang dianjurkan di bulan Syawal yaitu;

  1. Silaturahmi

Amalan ini merupakan yang dianjurkan dilakukan kapan saja dan momen untuk lebih memupuk silaturahmi adalah setelah melaksanakan salat Ied dengan saling mengunjungi kerabat dan keluarga kita untuk mengucapkan selamat sekaligus saling mendoakan kebaikan dan memaafkan.

Sebagaimana dalil umum yang menginformasikan tentang keutamaan menyambung silaturahmi adalah sabda Rasullullah sallallohu alaihi wa salam dari sahabat yang mulia Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu Rasulullah sallallohu alaihi wa salam bersabda,

مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ عَلَيْهِ فِي رِزْقِهِ وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ، أخرجه البخاري.

“Siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya maka hendaknya ia menyambung silaturrahminya (dengan kerabat).”(HR. Bukhari)

 

  1. Puasa Enam Hari

Amalan ini sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah sallallohu alaihi wa salam dalam hadis. Hal ini dapat dilihat dari sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dari Abu Ayyub Al Anshoriy, beliau shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

“Siapa saja yang berpuasa Ramadan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim).

Maka dalam pelaksanaan puasa syawal boleh dilakukan secara berturut-turut dan boleh juga memilih hari yang kita inginkan di bulan Syawal meskipun tidak berturut-turut

 

  1. Tetap Menjaga Salat Wajib dan Sunah

Dalam hal ini Allah telah mengingatkan di dalam Alquran untuk menjaga salat wajib sebagaimana dalam Q.S Al-Baqarah ayat 238;

حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ…

Artinya: Hendaklah kalian senantiasa menjaga salat-salat (yang telah diperintahkan)…

Maka amalan sholat yang telah rutin kita laksanakan di bulan Ramadan hendaknya kita juga berusaha untuk menjaganya di luar bulan Ramadan baik salat wajib maupun salat-salat yang disunnahkan.

 

  1. Menikah

Mengenai amalan ini berdasar pada riwayat yang disampaikan oleh ibunda kaum muslimin istri Rasulullah sallallohu alaihi wa salam yang tercinta ‘Aisyah Radhiyallahu Anha

تَزَوَّجَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي شَوَّالٍ وَبَنَى بِي فِي شَوَّالٍ فَأَيُّ نِسَاءِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ أَحْظَى عِنْدَهُ مِنِّي

Artinya: “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menikahiku pada bulan Syawwal dan berkumpul denganku pada bulan Syawwal, maka siapa di antara istri-istri beliau yang lebih beruntung dariku?” (HR Muslim).

Hadis di atas pun dijadikan sebagai anjuran untuk menikah di bulan Syawal, dan mematahkan keyakinan atau anggapan sial terhadap sesuatu yang bisa menjerumuskan seseorang kepada kesyirikan. Rasulullah ﷺ  sangat membenci Thiyarah atau berkeyakinan sial akan hari, bulan, atau peristiwa tertentu, sehingga adanya larangan untuk melaksanakan suatu perencanaan di waktu-waktu tersebut karena dikhawatirkan akan membawa pengaruh buruk.

Sedekah di Bulan Ramadhan

Sedekah di Bulan Ramadhan

Assalamualaikum wr.wb

Alhamdulillah bulan ramadhan datang kembali, bulan ramadhan merupakan bulan yang penuh ampunan dan segala amal perbuatan yang kita lakukan akan dilipatgandakan oleh Allah SWT. Tahukah teman-teman amalan apa yang jika dilaksanakan pada saat bulan ramadhan maka akan mendapat naungan dihari akhir nanti ?

Rasulullah SAW menceritakan tentang 7 manusia yang nantinya akan mendapat naungan di hari akhir, hari dimana ketika itu tidak ada naungan lain selain dari Allah. Salah satu jenis manusia yang mendapatkannya adalah “ Seorang yang bersedekah dengan tangan kanannya, ia menyembunyikan amalnya itu sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang di sedekahkan oleh tangan kanannya” ( HR.Bukhari no.1421)

Sungguh mulia pahala yang didapatkan oleh umat muslim jika ia tidak enggan melaksanakan sedekah. Islam sering menganjurkan umatnya untuk banyak bersedekah. Dan bulan ramadhan, amalan bersedekah menjadi lebih dianjurkan lagi. Dahsyatnya amalan bersedekah jika dilaksanakan dengan hanya mengharap ridho Allah SWT. Selain mendapat naungan kelak di hari akhir, Allah juga akan membukakan pintu surga dimana hanya dapat dimasuki oleh orang yang bersedekah, dalam hadist dijelaskan “ Orang yang menyumbangkan dua harta di jalan Allah, maka ia akan dipanggil oleh salah satu dari pintu surga: “ Wahai hamba Allah, kemarilah untuk menuju kenikmatan”. Jika ia berasal dari golongan orang-orang yang suka mendirikan shalat , ia dipanggil dari pintu shalat, yang berasal dari kalangan mujahid, maka akan dipanggil dari pintu jihad, jika ia berasal dari golongan yang gemar bersedekah akan dipanggil dari pintu sedekah” (HR.Bukhari no.3666, Muslim no.1027)

Marilah kita memperbanyak bersedekah di bulan yang mulia ini, agar apa yang kita lakukan dapat memberikan syafaat nantinya dan menjadikan amalan yang kita laksanakan menjadi penolong di hari akhir nanti. Aamiin….

Siapkan Hati dan Diri untuk Menyambut Idul Fitri

Idul Fitri diartikan sebagai hari suci atau hari dimana umat Islam seperti terlahir kembali dan bersih dari dosa. Setelah melatih kesabaran dan hawa nafsu selama sebulan, tentu akan ada nilai penting yang bisa diterapkan setelah berakhirnya bulan Ramadhan. Tak heran jika Idul Fitri sangat dinantikan oleh umat Islam di dunia.

Idul Fitri atau Lebaran dirayakan pada tanggal 1 Syawal. Datangnya Idul Fitri membawa kebahagiaan dan kegembiraan bagi umat Islam. Dalam Alquran surat Yunus ayat 58, Allah berfirman:
Qul bifadlillaahi wa birahmatihii fa bizaalika falyafrahu, huwa khairum mimmaa yajma’un
Artinya:
“Katakanlah: “Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan”.”

Idul Fitri juga menjadi salah satu hari yang baik dibandingkan hari-hari lainnya. Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda:
“Allah telah memberi ganti bagi kalian dua hari yang jauh lebih baik, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha.” (HR. Ab Daud dan An-Nasa’i dengan sanad hasan)
Hadits tersebut menjelaskan bahwa Idul Fitri merupakan hari yang lebih baik dari pada hari-hari lainnya.

 Adab menyambut hari raya Idul Fitri

Karena merupakan hari yang istimewa, sebagi seorang muslim lebih baik menyambutkan dengan adab dan etika yang baik. Menurut Imam Al-Ghazali dalam risalahnya berjudul al-Adab fid Din dalam Majmu’ah Rasail al-Imam al-Ghazali, ia menyebutkan adab-adab menyambut hari raya yakni sebagai berikut:

  1. Menghidupkan suasana malam Idul Fitri.
    Menjelang hari Raya Idul Fitri, biasanya tradisi di Indonesia akan ada takbir keliling antar desa. Para warga berlomba-lomba untuk memeriahkan hari kemenangan. Ternyata ini juga termasuk dalam upaya menghidupkan suasana malam Idul Fitri. Selain itu, saat Idul Fitri, umat Islam sebaiknya tidak tidur awal, tetapi menyibukkan diri terlebih dahulu dengan hal-hal yang berkaitan dengan persiapan pelaksanaan sholat Idul Fitri di esok harinya.
  2. Mandi di pagi hari.
    Adab kedua, sambutlah Idul Fitri dengan mandi pagi sebelum menunaikan sholat Idul Fitri. Disunnahkan mandi di pagi hari dengan mengguyur seluruh tubuh dan anggota badan, yakni dari rambut di kepala hingga telapak kaki dengan air. Adapun bacaan niatnya sebagai berikut:
    Nawaitul ghusla li‘idil adha/li‘idil fithri sunnatan lillahi ta’ala
    Artinya:
    “Aku niat mandi untuk merayakan Idul Adha/Idul Fitri sebagai sunnah karena Allah ta’ala.”
  3. Membersihkan badan dan memakai wewangian.
    Setelah mandi, diajurkan juga membersihkan anggota badan seperti memotong dan membersihkan kuku, memakai pakaian bersih dan memakai wewangian seperti parfum atau bedak wangi.
  4. Menyantap makanan ringan.
    Saat Idul Fitri, umat Islam dilarang berpuasa. Maka dari itu seseorang hari memulai Idul Fitri dengan menyantap makanan ringan sebelum pergi sholat Idul Fitri. Jika ia tidak memakan atau meminum apapun dan berniat berpuasa, maka hukumnya haram. Dari Umar bin Khathab ra, ia berkata:
    “Sesungguhnya Rasulallah SAW melarang berpuasa di kedua hari raya. Pada hari raya Idul Fitri kamu berbuka puasamu dan pada hari raya Idul Adha kamu makan daging kurbanmu.” (HR Bukhari Muslim)
  1. Berangkat dan pulang sholat Idul Fitri dengan jalan yang berbeda.
    Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda:
    “Nabi SAW ketika hari raya mengambil jalan yang berbeda (antara pergi dan pulangnya).” (HR. Bukhari)
    Dengan cara seperti ini dimungkinkan untuk bertemu dengan lebih banyak orang sehingga menambah teman dan menyambung silaturrahim dengan teman-teman lama atau saudara yang lama tidak berjumpa
  1. Selalu membaca takbir.
    Bacaan takbir dibagi menjadi dua macam sesuai petunjuk aturan pembacaannya yaitu takbir mursal dan takbir muqayyad. Takbir mursal adalah pembacaan takbir yang tidak terikat waktu, karena dianjurkan sepanjang malam. Seperti takbir di malam Idul Fitri dan Idul Adha.

Adapun takbir muqayyad adalah takbiran yang terbatas pada waktu, seperti pembacaan takbir setiap selesai sholat lima waktu selama hari raya Idul Adha dan hari tasyrik, 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Anjuran mengumandangkan takbir tersebut terdapat dalam surat al-Baqarah ayat 185 yang berbunyi:
“Syahru ramadaanallazii unzila fiihil-qur’aanu hudal lin-naasi wa bayyinaatim minal-hudaa wal-furqaan, fa man syahida mingkumusy-syahra falyasumh, wa mang kaana mariidan au ‘alaa safarin fa ‘iddatum min ayyaamin ukhar, yuriidullaahu bikumul-yusra wa laa yuriidu bikumul’usra wa litukmilul’iddata wa litukabbirullaaha ‘alaa maa hadaakum wa la’allakum tasykurun.”
Artinya:
“Beberapa hari yang ditentukan itu ialah bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.”

Rasulullah juga menganjurkan umat Islam untuk membaca takbir di Hari Raya Idul Fitri. Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda:
“Hiasilah Hari Raya kalian dengan memperbanyak membaca takbir.”
Sementara itu anjuran membaca takbir, sepadan dengan imbalan yang dijanjikan Rasulullah seperti dalam hadits berikut ini:
“Perbanyaklah membaca takbiran pada malam hari raya (Fitri dan Adha) karena hal dapat melebur dosa-dosa.”

  1. Perbanyak dzikir.
    Nabi Muhammad sebagai suri tauladan umat muslim selalu mengamalkan dzikir setiap hari. Dzikir dilakukan dengan menyebut lafadz-lafadz pujian untuk Allah dan bisa diamalkan kapan saja, terutama saat Idul Fitri. Adapun bacaan dzikir di Hari Raya Idul Fitri yakni dengan membaca kalimat tahlil. Kalimat tahlil adalah bagian dalam kalimat syahadat, yang hakikatnya adalah inti dari semua landasan dalam ajaran Islam yang bermakna bahwa Allah adalah Tuhan yang Esa.
    Laailaaha Illallah
    Artinya:
    “Tiada Tuhan selain Allah”
  1. Membaca kalimat tasbih.
    Bacaan tasbih adalah salah satu kalimat thoyyibah yang digunakan dalam dzikir. Dzikir membaca kalimat tasbih artinya kita mengakui bahwa kita merupakan manusia yang kotor dan tak luput dari dosa.
    Subhaanal malikil qudduus
    Artinya:
    “Maha Suci Engkau yang Maha Merajai lagi Maha Suci dari berbagai kekurangan” (HR. Abu Daud).
  1. Membaca hamdalah di antara takbir yang diulang-ulang
    Setelah membaca kalimat tahlil dan tasbih, dilanjutkan dengan membaca kalimat hamdalah di antara takbir yang diulang-ulang.
    Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar, La ilaha illallah, Allahu akbar, wa lillahil hamdu
    Artinya:
    “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, dan segala puji bagi Allah.”
  1. Mendengarkan khutbah sholat Idul Fitri.
    Sama seperti sholat Jumat, dalam sholat Idul Fitri juga terdapat khutbah. Aktif mendengarkan khutbah dilakukan tidak hanya dengan tidak berbicara kepada orang lain tetapi juga mendengarkan dengan seksama.
  1. Bertegur sapa dengan sesama muslim.
    Selama berangkat atau pun pulang dari sholat Idul Adha, seorang muslim hendaknya saling bertegur sapa dengan orang-orang yang ditemuinya dijalan dengan ramah. Hal ini pertanda sebagai kegembiraan umat Islam di hari raya sekaligus untuk menghindari gunjingan, misalnya karena dianggap bersikap sombong dan sebagainya.

 

Forum Diskusi 2 – Efektivitas Pembelajaran Daring di tengah Pandem

Assalamualaikum wr wb

Kuliah daring itu efekti tidak?

efektivitas adalah suatu keadaan di mana terjadi kesesuaian antara tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya dengan hasil yang dicapai. Dengan demikian efektivitas lebih menekankan bagaimana hasil yang diinginkan itu tercapai sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Dengan kata lain pengertian efektivitas secara umum menunjukkan sampai seberapa jauh tercapai suatu tujuan yang telah terlebih dahulu ditentukan. Indikator efektivitas menggambarkan jangkauan akibat dan dampak (outcome) dari keluaran (Output) program dalam mencapai tujuan program. Semakin besar kontribusi output yang dihasilkan terhadap pencapaian tujuan atau sasaran yang ditentukan, maka semakin efektif proses kerja suatu unit organisasi.

Pembelajaran Daring sangat dikenal dikalangan masyarakat dan akdemik dengan istilah pembelajaran online (online learning). Istilah lain yang sangat umum diketahui adalah pembelajaran jarak jauh (learning distance). Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang berlangsung didalam jaringan dimana pengajar dan yang diajar tidak bertatap muka secara langsung. Pembelajaran Daring Learning sendiri dapat dipahami sebagai pendidikan formal yang diselenggarakan sekolah yang peserta didik dan instrukturnya (guru) berada di lokasi terpisah sehingga memerlukan sistem telekomunikasi interaktif untuk menghubungkan keduanya dan berbagai sumber daya yang diperlukan didalamnya. Pembelajaran daring dapat dilakukan dari mana dan kapan saja tergantung pada ketersediaan alat dan pendukung yang digunakan.

Efektivitas pembelajaran adalah ukuran keberhasilan dari suatu proses interaksi antar siswa maupun antara siswa dengan guru dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Efektivitas pembelajaran dapat dilihat dari aktivitas siswa selama pembe-lajaran berlangsung, respon siswa terhadap pembelajaran dan penguasaan konsep siswa. Untuk mencapai suatu konsep pembelajaran yang efektif dan efisien perlu adanya hubungan timbal balik antara siswa dan guru untuk mencapai suatu tujuan secara bersama, selain itu juga harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekolah, sarana dan prasarana, serta media pembelajaran yang dibutuhkan untuk membantu tercapainya seluruh aspek perkem-bangan siswa.

Kuliah luring lebih efektif dibandingkan dengan kuliah daring. Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor diantaranya fasilitas seperti Handphone, sinyal internet, kesibukan orang tua, kemampuan penguasaan teknologi, kemampuan ekonomi, kuota internet, keterabatasan dosen dalam menjelaskan materi, serta keterbatasan mahasiswa dalam memahami materi pelajaran. Namun demikian karena adanya pandemi covid-19 sehinnga pembelajaran daring tetap harus dilaksanakan, untuk itu pihak universitas dan pemerintah berupaya agar pembelajaran daring dapat berjalan secara efektif.

KEUTAMAAN DAN AMALAN BULAN SYA’BAN

Sya’ban adalah bulan ke delapan dalam kalender Hijriyah, bulan mulia yang berada diantara bulan Rajab dan Ramadhan. Banyak keutamaan yang terdapat dalam bulan Sya’ban yang diantaranya adalah diangkatnya amalan ibadah, dikabulkannya hajat dan segala permohonan, diampuninya dosa-dosa, dilimpahkan pahala bagi umat muslim yang mengerjakan amalan baik dan masih banyak lagi. Dalam bulan Sya’ban Rasulullah SAW juga banyak mengerjakan puasa sunnah bahkan hampir sebulan penuh, karena puasa di bulan Sya’ban merupakan puasa terbaik setelah puasa Ramadhan. Dalam bulan Sya’ban terdapat satu malam yang istimewa yang sering disebut dengan malam Nisyfu Sya’ban. Disebut dengan malam yang istimewa karena pada malam tersebut Allah SWT membukakan pintu rahmat dan pintu ampunan untuk umat manusia.
Bulan Sya’ban juga disebut sebagai bulannya Nabi Muhammad SAW karena Allah SWT memerintahkan kepada umat manusia untuk bershalawat kepadanya sebagaimana yang terdapat dalam surat Al-Ahzab ayat 56 :

Artinya : “Sungguh Allah dan para malaikat-nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang
yang beriman, shalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkan salam penghormatan kepadanya”.
Salah seorang ulama yaitu Abu Bakar Al-Balkhi menyampaikan perumpamaan mengenai bulan tersebut. Ia menyampaikan bahwa, “Rajab ibarat angin, Sya’ban bagaikan mendung dan Ramadhan seperti hujan” yang mana dari perumpamaan tersebut berarti bulan Rajab ibarat angin yang menghembuskan amal-amal kebaikan, bulan Sya’ban bagaikan mendung sehingga menjadi mendung amal kebaikan dan Ramadhan yang kemudian akan menjadi seperti hujan berkah, rahmat dan maghfirah.
Terdapat beberapa amalan yang dapat dilakukan di bulan Sya’ban yang diantaranya adalah :
• Bulan puasa sunnah

Dari Aisyah R.A berkata: “Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW melakukan puasa satu bulan penuh kecuali aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa sunnah melebihi (puasa sunah) di bulan Sya’ban ((HR. Bukhari no. 1969 dan Muslim no. 1156)
• Bulan Persiapan Menyambut Bulan Ramadhan
Bulan Sya’ban adalah bulan latihan, pembinaan dan persiapan diri agar menjadi orang yang sukses beramal shalih di bulan Ramadhan. Untuk mengisi bulan Sya’ban dan sekaligus sebagai persiapan menyambut bulan suci Ramadhan, ada beberapa hal yang selayaknya dikerjakan oleh setiap muslim.
1. Persiapan ilmu
2. Persiapan dakwah
3. Persiapan keluarga
4. Persiapan mental
5. Persiapan jihad melawan hawa nafsu

FOSTUM IONS 2022

✨ISLAMIC ORGANIZATION OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCE✨
[[FORUM STUDI ISLAM (FOSTUM) 2022]]
—————————————————–

🌲🌲OPEN RECRUITMENT UKMKI IONS 2022🌲🌲

Assalamualaikum wr. wb.

Halllooo teman-teman mahasiswa FMIPA UNEJ.. Telah dibuka pendaftaran anggota baru UKMKI IONS lohhh🥳

“Dan jika mereka beriman dan bertaqwa, pahala dari Allah pasti lebih baik, sekiranya mereka tahu.” (QS. Al-Baqarah: 103)

🔥Yuk, berproses dan berprestasi bersama menjadi muslim yang lebih beriman dan bertaqwa.. Mari dakwahkan Islam sebagai Rahmatan lil ‘Alamiin..
Daftarkan dirimu dan ikuti rangkaian kegiatannya😁

📌Pendaftaran
20 Februari – 03 Maret 2022

Untuk kalian semua yang tidak sabar menjadi bagian dari IONS segera daftarkan diri pada link
https://unej.id/oprecIONS2022

Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi
Ikhwan : 08156274511(Risky)
Akhwat : 082336821523(Vella)

Scientist muslim melangkah bersama inspirasi dunia. Allahu Akbar!!!
✊✊

Wassalamu’alaikum wr. wb
—————————————————–

Share yuk!! Semoga menjadi amal sholih🤲 Mari Berlomba-lomba dalam kebaikan, Menyambut Seruan Allah!!

Follow:
Instagram: @ionsfmipa_unej
Facebook: IONS FMIPA UNEJ

Forum Diskusi 1- Meneguhkan Solidaritas dan Kekeluargaan melalui Organisasi

Assalamualaikum wr.wb

Tahukah teman-teman apa organisasi itu ?

Secara umum organisasi dapat diartikan sebagai wadah untuk sekumpulan orang yang bekerja sama secara rasional serta sistematis yang terpimpin atau terkendali untuk mencapai tujuan tertentu dan memanfaatkan sumber daya yang ada di dalamnya. Selain itu organisasi juga sebagai tempat untuk saling mengerti, menghargai dan memberikan dukungan antara satu dengan yang lain sehingga dalam suatu organisasi tersebut tercipta rasa nyaman dan ikhlas untuk mencapai tujuan yang sama.

Namun, secara teori organisasi dapat diartikan sebagai organ dimana organ merupakan kelompok jaringan yang menjalankan fungsi tertentu, dan kemudian diberi imbuhan “-isasi” yang menunjukkan suatu tahapan yang terjadi. Jadi, organisasi merupakan suatu kelompok yang memiliki fungsi tertentu dan dijalankan dengan sistem-sistem yang telah ditetapkan didalamnya. Lalu, pentingkah organisasi dalam islam itu?

Dalam islam, kita telah diajarkan bahwa sesama muslim untuk memperbanyak tali silaturrahmi dan menjaga hubungan baik dengan manusia yang lain. Organisasi sebagai jembatan antara manusia satu dengan manusia yang lain sehingga terjadi interaksi didalamnya. Sebagaimana dalam firman Allah SWT di dalam surah Al-Maidah ayat 2 “ Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan taqwa, dan janganlah tolong menolong dalam berbuat dosa”.

Membangun suatu organisasi diperlukan rasa solidaritas dan kekeluargaan yang tinggi. Bagaimana cara kita untuk memunculkan sikap tersebut? Rasa solidaritas dan kekeluargaan akan muncul jika kita sebagai muslim yang baik memiliki kesadaran diri untuk membangun hal tersebut, namun kesadaran diri tersebut perlu diimbangi juga dengan sikap yang friendly agar suasana dalam lingkup tersebut terasa hangat dan tidak canggung seperti suatu keluarga. Menjaga keutuhan dalam organisasi diperlukan keikhlasan, kebersamaan, dan pengorbanan.

Pentingnya saling menghargai , menghormati , dan mengasihi satu sama lain akan menjadi kunci kesuksesan tujuan dalam suatu organisasi. Jika dalam organisasi tersebut tidak ditanamkan rasa peduli terhadap yang lain maka tidak akan tercapai tujuan organisasi tersebut.

Dengan kita terlibat dalam suatu organisasi islam, maka kita secara tidak langsung memberikan sebuah pemikiran dan tindakan untuk membangun suatu system organisasi yang berlandaskan dengan akidah islam dan membantu terwujudnya umat islam yang berkualitas dan berjuang dengan jalan yang diridhai Allah. Aamiin…