Kepemimpinan Dalam Islam

Kegiatan : Fostum

Pemateri : Ust. Dairobi

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Dalam suatu kepemimpinan, ada seorang yang memimpin dan ada juga yang dipimpin. Pada zaman nabi, Rasulullah mengembala kambing bukannya unta. Hal tersebut dikarenakan kambing merupakan binatang yang membutuhkan perhatian lebih untuk merawatnya. Berbeda dengan unta, yang dapat melindungi dirinya sendiri dengan tubuh besarnya, kambing harus dirawat dengan baik, dipenuhi kebutuhannya, dan dijaga dari hal hal yang membahayakan. Seekor singa berani menerkam kambing saat hanya ada seekor kambing, singa tidak akan menerkam kambing bergerombol. Rakyat ibaratkan segerombolan kambing. Seorang pemimpin haruslah dapat menjaga dan melindungi rakyatnya yang bergerombol itu agar selalu terpenuhi kebutuhannya dan tidak terpecah belah didalamnya.

Pada zaman Nabi, Nabi Musa dapat memimpin di berbagi sektor kehidupan, bukan hanya dalam lingkup keagamaan dan pemerintahan. Begitulah harusnya kepemimpinan yang ideal itu. Namun, saat ini sulit dilakukan dengan keadaan diaman orang-orang yang menginginkan mengisi pemerintahan hanya untuk duniawinya saja. Seorang pemimpin yang baik memiliki sifat jujur dan amanah. Apabila ada seorang pemimpin yang dzalim, maka sebagai seorang yang dipimpin harus menasehati dan meluruskan kebijakannya.  Seorang pemimpin yang mementingkan kepentingan dirinya sendiri merupakan suatu pengkhianatan dan dosa besar. Tidak ada yang terbaik dari ditunjuk atau dipilih, bergantung dari siapa yang memilih. Yang terbaik adalah orang yang tepat dan terbaik dibanding sistem. Zaman Rasul, kepemimpinan berdasarkan nilai agama. Berbeda dengan sistem saat ini yang dikuasai oleh mental korupsi, jauh dari nilai agama, dan kadang dengan alasan kesejahteraan masyarakatnya, rambu-rambu ditabrak tanpa mempertimbangkan semua aspek.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *