Kepemimpinan Dalam Islam

Kegiatan : Fostum

Pemateri : Ust. Dairobi

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Dalam suatu kepemimpinan, ada seorang yang memimpin dan ada juga yang dipimpin. Pada zaman nabi, Rasulullah mengembala kambing bukannya unta. Hal tersebut dikarenakan kambing merupakan binatang yang membutuhkan perhatian lebih untuk merawatnya. Berbeda dengan unta, yang dapat melindungi dirinya sendiri dengan tubuh besarnya, kambing harus dirawat dengan baik, dipenuhi kebutuhannya, dan dijaga dari hal hal yang membahayakan. Seekor singa berani menerkam kambing saat hanya ada seekor kambing, singa tidak akan menerkam kambing bergerombol. Rakyat ibaratkan segerombolan kambing. Seorang pemimpin haruslah dapat menjaga dan melindungi rakyatnya yang bergerombol itu agar selalu terpenuhi kebutuhannya dan tidak terpecah belah didalamnya.

Pada zaman Nabi, Nabi Musa dapat memimpin di berbagi sektor kehidupan, bukan hanya dalam lingkup keagamaan dan pemerintahan. Begitulah harusnya kepemimpinan yang ideal itu. Namun, saat ini sulit dilakukan dengan keadaan diaman orang-orang yang menginginkan mengisi pemerintahan hanya untuk duniawinya saja. Seorang pemimpin yang baik memiliki sifat jujur dan amanah. Apabila ada seorang pemimpin yang dzalim, maka sebagai seorang yang dipimpin harus menasehati dan meluruskan kebijakannya.  Seorang pemimpin yang mementingkan kepentingan dirinya sendiri merupakan suatu pengkhianatan dan dosa besar. Tidak ada yang terbaik dari ditunjuk atau dipilih, bergantung dari siapa yang memilih. Yang terbaik adalah orang yang tepat dan terbaik dibanding sistem. Zaman Rasul, kepemimpinan berdasarkan nilai agama. Berbeda dengan sistem saat ini yang dikuasai oleh mental korupsi, jauh dari nilai agama, dan kadang dengan alasan kesejahteraan masyarakatnya, rambu-rambu ditabrak tanpa mempertimbangkan semua aspek.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Peran Pemuda Islam

sumber gambar https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQNH3271-euaE1e7DLSh1avbwk_rSNGSsE8cw&usqp=CAU

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Apa kabar sobat muslim semua? Semoga selalu sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Artikel kali ini akan membahas mengenai Peran Pemuda Islam. Pemuda sendiri dapat diartikan sebagai orang yang berada diantara usia anak-anak dan usia tua. Menurut Islam, pemuda adalah orang yang sudah baligh atau dewasa dan sudah mukhalaf alias terbebani hukum. Pemuda merupakan figur yang kuat sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an, yaitu pada surat Ar-Rum ayat 54 yang artinya : “Dialah Allah SWT yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu menjadi lemah dan beruban”.

Pemuda memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan. Pemuda menjadi tulang punggung utama suatu perubahan serta sebagai pundak kebangkitan sebuah peradaban. Dalam sejarah Islam, banyak pemuda yang memiliki peran penting dalam perkembangan peradaban Islam. Pemuda-pemuda yang berperan penting dalam peradaban Islam diantaranya Muhammad Al Fatih yang menaklukkan Konstantinopel, Salahudin Al Ayyubi yang merebut tanah Baitul Maqdis, dan masih banyak lagi. Tokoh-tokoh pemuda tersebut memberikan kontribusi yang sangat besar bagi Islam di usia muda. Peran penting pemuda tidak hanya terjadi pada zaman dahulu, pada masa modern seperti saat ini pemuda juga memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan. Pemuda pada masa kini berperan sebagai generasi penerus perjuangan para pendahulu.

Lalu apa yang harus kita lakukan sebagai pemuda untuk mengembangkan peradaban Islam di masa sekarang? Bagaimanakah seharusnya peranan kita dalam mengembangkan Islam di era modern seperti saat ini? Semua pertanyaan itu merupakan “PR” untuk kita semua sebagai pemuda Islam. Kita para pemuda akan dapat menyelesaikan “PR” tersebut dengan berbagai cara, salah satunya menuntut ilmu. Ilmu yang kita tuntut dengan berpegang teguh pada Al-Qur’an dan hadist akan menuntun kita untuk dapat menjadi generasi muda yang berkontribusi dalam perkembangan peradaban Islam. Menuntut ilmu adalah salah satu cara untuk membekali diri untuk dapat berperan dalam Islam. Perbekalan yang harus disiapkan oleh pemuda yaitu keimanan yang cemerlang, tauhid yang murni, akhlak yang mulia, serta ilmu dan pengetahuan. Semoga Allah mudahkan setiap usaha kita untuk menjadi pemuda yang mencintai dan dicintai Allah, berkasih sayang sesama mu’min, serta bersungguh-sungguh berjuang di jalan Allah. Aamiin..

Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh

BERSAMA MEMBANGUN GENERASI QUR’ANI

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

 

sumber gambar https://www.freepik.com/premium-photo/copy-space-with-opened-quran_4943245.htm#page=1&query=holy%20quran&position=28

هٰذَا بَيَانٌ لِّلنَّاسِ وَهُدًى وَّمَوْعِظَةٌ لِّلْمُتَّقِيْنَ

Inilah (Al-Qur’an) suatu keterangan yang jelas untuk semua manusia, dan menjadi petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.(Q.S. Ali-Imran:138)

Dari Ayat diatas menjelaskan bahwa Al-Qur’an adalah suatu keterangan yang jelas bagi manusia. Di sini jelas bahwa ayat ini tidak hanya diperuntukkan bagi orang muslim saja, karena bahkan banyak orang non-Muslim juga membaca Al-Qur’an akan tetapi banyak dari mereka yang menjadikan Al-Qur’an sebagai sebuah keterangan atau informasi. Sebagai contoh, saat kita berada di suatu daerah yang tidak kita kenali, maka keberadaan peta sangat membantu kita memahami jalan-jalan dan tata letak daerah tersebut. Sama seperti kehidupan, juga butuh yang namanya keterangan yang jelas agar kita tidak tersesat.

Akankah dengan membaca Al-Qur’an menjadikan kita tidak tersesat? Tentu tidak. Setelah kita membaca kita juga harus memahami dan mengamalkan di kehidupan kita. Sama seperti halnya aplikasi yang ada di HP kita, baik itu Google Maps maupun Waze. Kalau misalkan kita diarahkan untuk belok ke kanan akan tetapi dalam kenyataannya kita berbelok ke arah kiri, maka kita tidak akan sampai ke tujuan. Perumpamaan tersebut sangat relevan dengan kita sebagai manusia hidup harus sesuai arahan dan petunjuk yang jelas. Keterangan yang jelas tidak akan menjadi sebuah pentunjuk jika tidak kita amalkan.

Maka dari itu, yuk bersama-sama kita membangun generasi Qur’ani yang membaca, menghafal, dan juga menerapkannya di kehidupan kita. InsyaAllah dengan kita mengikuti petunjuk-Nya apa-apa yang kita jalani akan tertata dan mendapatkan ridho dari-Nya.

Aamiin Ya Robbal ‘Alamin

Sekian yang dapat di sampaikan, apabila ada benarnya datangnya dari Allah Subhanahu Wata’ala, dan apabila ada salah datangnya dari Syaiton (jadi saya nggak salah :v).

Scientics Muslim Melangkah Bersama Inspirasi Dunia….AllahuAkbar

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

 

Keutamaan dalam Bulan Rajab

Sumber gambar https://unsplash.com/photos/EpAq2EE-shg

Bulan rajab merupakan salah satu bulan yang mulia. Bulan rajab adalah bulan bercucura rahmat dari Allah SWT. Rasulullah SAW menyambut bulan rajab dengan doa , doa ini bertujuan agar Allah SWT memberikan rahmat dan keberkahan dan agar dipanjangkan umurnya sehingga dapat menikmati keistimewaan bulan romadhon. Berikut adalah doa yang Rasulullah SAW baca saat memasuki bulan rajab.

Artinya :  “Ya Allah berkahilah kami pada bulan rajab dan sya’ban dan sampaikanlah kami pada bulan ramadhan”

Selain membaca doa tersebut terdapat beberapa keutamaan yang dapat dilakukan di bulan rajab, keutamaan dibulan rajab diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Beristighfar

Rasulullah SAW bersabda bahwa bulan rajab merupakan bulan permohonan pengampunan, maka hendaknya kita memperbanyak istighfar di dalamnya.

  1. Bertasbih

Tidak hanya beristighfar pada bulan rajab kita bisa memperbanyak membaca tasbih.

  1. Bersedekah

Salah satu waktu yang paling mulia untuk bersedekah adalah pada bulan rajab. Bersedekah sendiri memiliki banyak keutamaan diantara adalah dapat memadamkan murka Allah SWT, dapat melancarkan dan memperbanyak rezeki, dan dapat memberi keberkahan di dunia dan akhirat.

  1. Berpuasa

Berpuasa di awal bulan rajab merupakan amalan yang paling baik. Rasulullah SAW menegaskan bahwa siapa saja yang menjalankan puasa sehari di bulan rajab karena Alallah SWT tanpa ada niatan lainnya maka akan selalu mendapat ridha Allah dan dijanjikan surga Firdaus. Adapun jika seseorang puasa selama tujuh hari dalam bulan rajab maka akan ditutup pintu neraka untuknya sedangkan barang siapa yang berpuasa delapan hari maka akan dibukakan pintu surga untuknya. Pahala puasa sembilan hari adalah akan bangun dari kubur dengan memanggil kalimat “laailahaillallah” dan akan langsung masuk surga, dan pahala jika seseorang berpuasa selama sepuluh hari adalah dipermudahkan dalam melewati shiratal mustaqim. Pahala puasa sebelas hari adalah tidak akan mendapatkan tandingan pahala kecuali orang yang sama mengerjakan puasa sebelas hari pula. Dan pahala untuk yang berpuasa selama dua belas hari adalah mendapat pengakuan sebagai hamba yang paling mulia.

 

Coming Soon : FOSTUM 2022

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarokatuh

✨ISLAMIC ORGANIZATION OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCE✨
[[FORUM STUDI ISLAM (FOSTUM) 2022]]
—————————————————–

🌲🌲COMING SOON OPEN RECRUITMENT UKMKI IONS 2022🌲🌲

Assalamualaikum wr. wb.

Halllooo teman-teman mahasiswa FMIPA UNEJ.. Beberapa hari lagi akan dibuka pendaftaran anggota baru UKMKI IONS lohhh🥳

“Dan jika mereka beriman dan bertaqwa, pahala dari Allah pasti lebih baik, sekiranya mereka tahu.” (QS. Al-Baqarah: 103)

🔥Yuk, berproses dan berprestasi bersama menjadi muslim yang lebih beriman dan bertaqwa.. Stay tuned😁

Scientist muslim melangkah bersama inspirasi dunia. Allahu Akbar!!!
✊✊

Wassalamualaikum wr.wb

Pantau terus
Instagram : @ionsfmipa_unej
Facebook : IONS FMIPA UNEJ
Website : ions.fmipa.unej.ac.id

📌CP
Ikhwan : 08156274511 (Risky)
Akhwat : 082336821523 (Vella)
—————————————————–

Share yuk!! Semoga menjadi amal sholih🤲

Visi dan Misi

VISI :
Membentuk Muslim Intelektual Beraqidah dan berkepribadian islam serta beramar ma’ruf nahi munkar demi terciptanya Khoiru ummah

MISI :
– Membangun pemahaman Islam sehingga melahirkan pribadi muslim yang mampu berdakwah secara profesional dan mampu beradaptasi dengan perkembangan iptek
– Membina keimanan, ketaqwaan, dan ahlak yang berdasarkan Al Qur’an dan As Sunnah
– Menciptakan IONS sebagai UKM yang Robbaniyah.

Belajar Prinsip Leadership dari Rukun Islam

Assalamualaikum warrohmatullahi wabarokatuh..

Ketika menyempatkan diri untuk mengikuti kajian mentoring di setiap pekan, saya sempat terkejut dengan pembahasan dari materi yang disampaikan. Materi ini mungkin sudah cukup sering dibaca di buku-buku, tapi sudut pandangnya benar-benar di luar kepala saya dan belum pernah terpikirkan. Topik utama dari kajian ini membahas kemampuan leadership islam, namun dalam pandangan saya tak ada yang namanya filsafah sebab mungkin isinya hanya pembahasan ayat-ayat saja.

Bagi sebagian orang, rukun Islam hanya diingat dan dihapal untuk menjalankan tugas sekolah atau untuk meyakinkan orang lain bahwa kita islam. Tapi, rukun yang jumlahnya lima ini, disadari atau tidak, ternyata memiliki nilai filasafah yang cukup dalam jika benar-benar di pahami, terutama dari segi penanaman sikap leadership.

Rukun Islam dan Leadership

Rukun ini juga memiliki makna sebagai suatu visi yang sangat luar biasa, suatu visi yang mengajarkan bahwa sesuatu hal sebaiknya dikembalikan kepada Allah swt. Dalam hal ini artinya, leadership tersebut haruslah memiliki orientasi akhirat, bukan sekdar orientasi duniawi saja. Dengan begitu, seorang yang memiliki visi jelas dengan orientasi yang tepat ini akan mampu membawa dirinya sendiri ataupun orang yang dipimpinnya untuk tetap dalam koridor yang tepat.

Rukun kedua yakni shalat, mungkin hanya dianggap bagi sebagi orang sebagai penggugur kewajiban saja, sehari lima kali hanya untuk jengking tanpa tau maknanya. Padahal jika kita amati lebih jauh, tak ada ritual penyembahan yang paling teratur kecuali shalat, yang artinya tanpa kita sadari ritual ini mengajarkan kita betapa pentingnya memanajemen waktu dengan baik. Tak hanya itu, shalat juga telah mengajarkan betapa pentingnya tepat waktu. Shalat memberikan kita pembelajaran bahwa dalam memipin kita harus siap dengan aturan yang sudah ada tapi juga harus siap dalam menghadapi perubahan. Sebagaimana shalat yang aturan waktunya sudah sangat jelas, namun harus berbeda-beda waktunya akibat perbedaan letak geografis. Sehingga dalam hal ini, menjadi fleksibel juga sangat dibutuhkan oleh seorang pemimpin.

Sementara itu, rukun yang ketiga yaitu zakat memiliki posisi yang cukup unik dibandingkan rukun-rukun yang lainnya, ini dikarenakan dimensi yang dimiliki oleh ibadah ini cukup berbeda. Jika pada umumnya, ibadah-ibadah yang kita lakukan adalah suatu ibadah yang memiliki dimensi hamba-tuhan maka dalam zakat ini dimensi tersebut berjalan sejajar yaitu hamba-hamba (hubungan dengan manusia). Secara tidak langsung dalam ibadah ini mengajarkan pada kita bahwa pentingnya membangun kepedulian, bagi seorang pemimpin, kepekaan terhadap kondisi orang yang dipimpinya sangatlah diperlukan. Hal ini tentunya dalam skla kecil akan menimbulkan rasa kekeluargaan dan persaudaraan yang erat sehingga dapat menimbulkan dampak yang besar berupa rasa persatuan dan kesatuan. Ikatan sosial inilah yang tercermindari zakat.

Dirukun yang keempat ini, yaitu puasa, terkandung makna tentang pentingnya integritas. Ibadah yang benar-benar private – hanya diri kita dan Allah saja – ini mengajarkan bahwa sorang pemimpin haruslah memiliki integritas yang tinggi serta kejujuran. Hal ini sangat lah dibutuhkan dala ranah kepemimpinan sebab tanggung jawab yang berat dari orang-orang yang dipimpinnya. Sedangkan dalam rukun yang kelima, Haji, mampu memberikan kita pelajaran mengani pentingnya sikap melayani serta pengorbanan bagi seorang pemimpin untuk orang-orang yang dipimpinnya.

Dari kelima prinsip tersebut, tentu semua kembali kepada diri kita masing-masing untuk memaknainya seperti apa. Namun, perlu digaris bawahi bahwasanya kelima prinsip tersebut sudah kita lakukan dalam keseharian kita maka sudah seharusnya hal tersebut memberikan dampak yang baik pula bagi kita. Sebagaimana firman Allah swt dalam surat Al-Hajj ayat 77 yang artinya:

“Wahai orang-orang yang beriman! Rukuklah, sujudlah, dan sembahlah Tuhanmu; dan berbuatlah kebaikan, agar kamu beruntung“

Yang mana dalam surat tersebut kita diperintahkan untuk tidak hanya focus dalam ibadah hablu minnallah tetapi juga harus mampu memberikan kebaikan bagi masyarakat disekeliling kita. Oleh karena itu, kelima prinsip tersebut tak hanya ditujukan bagi kita yang merupakan seorang pemimpin ataupun calon pemimpin, tapi juga bagi kita yang merupakan orang-orang yang dipimpin.

Oleh,
Haikal Idris Maulahila

Sumber:
Mentoring Ikhwan IONS
26 September 2020

Persiapan Ibadah Seumur Hidup, Review KISAH

Assalamualaikum warrohmatullahi wabarokatuh..

Sobat fillah bagaimana kabarnya?? Semoga sehat dan selalu berada dalam perlindungan Allah SWT. Aamiin..

Kemarin, tepatnya pada Minggu, 6 September 2020 pukul 09.00 WIB, IONS ada kajian rutin setiap bulannya. Apa kajiannya?? Kajian Seputar Al-Qur’an dan Hadist.

Nah, KISAH kemarin membawa tema yang bikin baper millenial saat ini loh, “Menuju Penyempurnaan Separuh Agama”. Tema dengan pemateri sepasang suami istri, Ustad Koh Dennis dan Teh Yunda ini dihadiri peserta-peserta yang masih jofisahhh. Jomblo Fisabilillah.

Nah, kali ini IONS sudah merangkumkan materi yang telah dipaparkan kemaren..

Check it out..

Pernikahan, Ibadah terpanjang dalam Islam

Pernikahan adalah ibadah paling panjang dalam Islam. Pernikahan yang sukses adalah pernikahan yang menjadikan kedua insan semakin dekat dengan Allah SWT. Pernikahan harus dilakukan sesuai dengan syariat Islam agar dapat mendatangkan pahala dan menjadi berkah serta diridhoi oleh Allah. Menikah adalah sebuah perjalanan menemukan seseorang yang dapat menggenapi dan melengkapi kita.

Persiapan yang dibutuhkan menuju Pernikahan

1. Kesiapan Iman

Cinta adalah segala sesuatu yang menjadikan kita semakin dekat dengan Allah, sedangkan nafsu adalah segala sesuatu yang dapat semakin menjauhkan kita dari Allah. Kesiapan iman sangat penting untuk bekal pernikahan. Kita harus tahu dan juga bisa menjawab tiga pertanyaan mendasar tentang keimanan,

> Darimana kita berasal?

Kita diciptakan oleh Allah. Kita berasal dari Allah.

> Untuk apa kita diciptakan?

Kita diciptakan untuk beribadah kepada Allah.

> Mau kemana setelah kematian?

Surga atau neraka.

Ketiga pertanyaan tersebut dapat menjadi dasar keyakinan kita terhadap Allah. Hal tersebut juga dapat menjadikan kita takut kepada Allah, sehingga kita akan senantiasa menjalankan sesuatu sesuai perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Cara terbaik untuk mewujudkan rasa cinta kepada lawan jenis adalah dengan pernikahan.

2. Kesiapan Ilmu

Sangat penting untuk mempersiapkan ilmu sebelum menikah. Persiapkan ilmu sebelum menuju pernikahan dapat dilakukan mulai dari sekarang, yaitu dengan cara perbanyak mengikuti kajian-kajian Islam. Mempersiapkan ilmu ini juga untuk menjadikan diri kita lebih baik lagi. Jangan menunggu dididik oleh pasangan setelah menikah, tapi didik diri sendiri terlebih dahulu sebelum nantinya bersama-sama memperbaiki diri dengan pasangan.

3. Kesiapan Emosional

Dalam membina rumah tangga tentunya akan banyak tantangan atau permasalahan. Untuk menghadapi permasalahan-permasalahan yang akan muncul dalam berumah tangga, tentunya diperlukan kesiapan emosional. Kesabaran serta kemampuan menyelesaikan masalah perlu disiapkan sebelum pernikahan. Kesabaran ini sangat penting dalam pernikahan. Pastikan bahwa calon pasangan memiliki kesamaan visi dan misi dalam menikah, yaitu untuk beribadah agar senantiasa dekat dengan Allah. Pernikahan jangan hanya didasarkan pada rasa cinta yang bersifat sementara.

Jodoh, Cerminan diri

Untuk mempersiapkan diri agar menjadi lebih baik lagi dapat dilakukan dengan beberapa kiat, yaitu mulai dari diri sendiri, mulai dari hal-hal kecil, dan mulai dari sekarang. Kita tidak akan mendapatkan pasangan sholeh/sholehah apabila kita tidak memantaskan diri, karena jodoh adalah cerminan diri. Kita harus berfokus untuk “menjadi”, bukan mencari. Berusaha menjadi yang terbaik agar Allah berikan jodoh yang terbaik untuk kita.

Tahapan menuju Pernikahan

Proses atau tahapan untuk menikah yang diajarkan dalam Islam yaitu melalui taaruf. Taaruf adalah suatu proses mengenal satu sama lain sebelum menikah. Perkenalan ini dilakukan melalui perantara yang memang paham ilmu tentang ini.

Tahapan menuju pernikahan disini meliputi perkenalan melalui perantara, dapat juga dengan menukarkan CV masing-masing melalui perantara. Apabila ada hal-hal yang ingin ditanyakan satu sama lain dapat dilakukan melalui perantara juga.

Selanjutnya kita dianjurkan untuk istikhoroh (meminta petunjuk kepada Allah), karena hanya Allah yang Maha Tahu siapa yang terbaik untuk kita. Apabila memang kedua pihak ingin melanjutkan proses ini, maka selanjutnya dapat dilakukan nadzor, yaitu pertemuan kedua pihak bersama orang tua masing-masing. Pertemuan ini tujuannya adalah untuk melihat calon pasangan, laki-laki diperbolehkan melihat wajah dan telapak tangan perempuan. Pada pertemuan ini juga dilakukan penjelasan CV masing-masing, serta keadaan diri yang sebenar-benarnya.

Apabila kedua pihak sama-sama setuju, maka dilanjutkan pada proses khitbah. Perempuan yang sudah di khitbah oleh seorang laki-laki tidak boleh dipinang oleh laki-laki lain. Setelah proses khitbah, dapat segera dilakukan akad agar menjadi SAH. Dalam Islam dianjurkan untuk menyegerakan atau mempercepat proses pernikahan.

Pertanyaan seputar “Menuju Penyempurnaan Separuh Agama

Pertanyaan :

Di era yang serba bebas seperti saat ini, banyak sekali gangguan ataupun hal-hal yang seringkali menggoda kita. Maka bagaimana kita bisa terus menjaga hati dalam berkawan, baik dengan sesama jenis ataupun lawan jenis agar tidak berlarut dalam maksiat?

Penjelasan :

Yang perlu dilakukan adalah memperbanyak ibadah kepada Allah, serta memperdalam ilmu untuk memperkuat diri kita dari hal-hal yang tidak baik. Kita juga perlu bersikap tegas menutup atau memberi batasan terhadap hal-hal yang sekiranya dapat membuat kita terlarut dalam maksiat.

Pertanyaan :

Bagaimana menghadapi orang tua yang masih kental dengan adat dan juga memiliki pandangan pendapat tetangga ketika kita ingin menerapkan pernikahan syar’i termasuk saat walimah syar’i ?

Penjelasan :

Kita perlu bersabar untuk memberikan pemahaman kepada orang tua tentang pernikahan syar’i yang dianjurkan dalam Islam. Selain itu, sebelum memberikan penjelasan kepada orang tua kita perlu mempelajari bagaimana pernikahan syar’i yang dianjurkan dalam Islam tersebut. Setelah kita memahaminya, kita harus bersabar menjelaskannya kepada orang tua secara perlahan dan tetap istiqamah meskipun orang tua tidak langsung dapat memahaminya atau masih tetap menolaknya.

Pertanyaan :

Bagaimana pendapat ustadz dan ustadzah mengenai jodoh adalah takdir atau pilihan?
Jika jodoh itu takdir, mengapa kita disuruh memilih dan selalu dinasehatkan agar kita berhati-hati dalam memilih calon pendamping supaya tidak salah pilih? Namun jika jodoh itu pilihan, kenapa kita tidak bisa bersatu dengan orang yang kita pilih jika takdir tidak menggariskan? Bagaimana korelasinya antara jodoh, takdir dan ikhtiar ?

Penjelasan :

Allah memberikan banyak sekali pilihan dalam hidup kita, dan kita akan dimintai pertanggungjawaban dalam menentukan pilihan tersebut. Kita diberikan banyak pilihan, namun itu semua tidak keluar dari garis takdir Allah. Jodoh sudah digariskan oleh Allah. Jodoh kita sudah tertulis di Lauhul mahfuz dan kita tidak tahu siapa jodoh kita.

Takdir sendiri dibedakan menjadi dua, yaitu qada dan qadar. Qada adalah ketentuan Allah yang sudah terjadi pada kita. Sedangkan Qadar adalah ketentuan Allah yang dapat kita usahakan, kita dapat melakukan ikhtiar untuk ini. Ikhtiar masuk ke Qadarullah, contoh dari ikhtiar ini adalah berusaha menjadikan diri lebih baik lagi. Berjodoh dengan siapa nantinya, itu merupakan buah dari ikhtiar kita. Ikhtiar terbaik kita bisa menentukan bagaimana nanti jodoh kita.

Nah, itu dia rangkuman pada KISAH kemarin. Semoga yang telah dipaparkan diatas dapat bermanfaat dan lebih memberikan pemahaman tentang persiapan menuju pernikahan. Aamiin..

Wassalamualaikum warrohmatullahi wabarokatuh..

KISAH, Menuju Penyempurnaan Separuh Agama

Assalamualaikum sobat muslim dan muslimah

Ikhwan dan akhwat semua pasti sudah sering mendengar yang namanya nikah muda, bukan? Yap, bener banget, begitu banyak kaum muda yang baper melihat tontonan nikah muda. Tapi, sebenarnya bagaimana sih cara kita mempersiapkan diri untuk ibadah terpanjang ini?🤔 Bagaimana ya tata cara bergaul dalam Islam sebelum ada kata halal?🤔

Daripada bingung, yuk ikut kajian online KISAH (Kajian Seputar Al-Qur’an dan Hadits) bertema “Menuju Penyempurnaan Separuh Agama”

📆Hari/tanggal : Ahad, 6 September 2020
⏰Waktu : 09.00 WIB
👤Pemateri : Ustadz Koh Dennis Lim dan Teh Yunda
📍Via Zoom

Yuk, isi waktu luangmu buat nambah ilmu yang bermanfaat☺️

📝 Format pendaftaran :
Nama_Jurusan_Universitas

Kirim ke👇🏻
Qosim (ikhwan) https://wa.me/6285895619053
Riska (akhwat)
https://wa.me/6285933797822

10K (umum)
Free bagi mahasiswa Universitas Jember

Wassalamualaikum warrohmatullahi wabarokatuh..

Dibalik Makna Kemerdekaan yang Harus Kita Ketahui

Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh.

17 Agustus, hari kemerdekaan bangsa Indonesia. Setiap tahunnya, masyarakat Indonesia selalu merayakan hari yang penuh kemeriahan ini. Setelah berabad lamanya bangsa Indoenesia dijajah bangsa asing, akhirnya bangsa Indonesia menyatakan kebebasannya. Pembacaan proklamasi oleh Soekarno menjadi peristiwa bersejarah yang menjadi awal lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kemerdekaan, berasal dari kata “merdeka” yang berarti bebas, berdiri sendiri, lepas. Kata “merdeka” berasal dari bahasa Sanskerta yaitu “Mardika” yang berarti pandai, terhormat, bijaksana. Sedangkan dalam bahasa melayu, “Mardika” berarti bebas, baik secara fisik, jiwa, maupun dalam politik.

Banyak kegiatan-kegiatan yang biasanya diadakan oleh masyakat dalam memeriahkan hari kemerdekaan ini. Mulai dari menghias lingkungan sekitar dengan berbagai pernak-pernik, hingga mengadakan perlombaan, dan pemasangan bendera Merah Putih. Euforia dalam merayakan hari kemerdekaan ini menggambarkan kebahagiaan dan antusiasme masyarakat pada Kemerdekaan bangsanya.

Namun, dibalik semua euforia itu, apa sebenarnya makna dibalik Kemerdekaan itu sendiri? Yuk, disimak.

1. Kemerdekaan Bukan Akhir dari Perjuangan, Melainkan Awal untuk Terus Berjuang.

Pada masa penjajahan, para pahlawan rela berkorban nyawa demi memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Mereka rela meninggalkan keluarga dan terus melawan penjajah selama ratusan tahun. Sebagai generasi muda, kita harus menjaga apa yang telah diperjuangkan para pahlawan. Kemerdekaan bukanlah akhir dari perjuangan, namun awal sebuah perjuangan untuk kedepannya yang lebih berat.

2. Kemerdekaan Sebagai Momen Pemersatu Bangsa

Kemerdekaan, dirayakan seluruh masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Tanpa membedakan suku, agama, dan ras, seluruh masyarakat Indonesia yang memiliki jiwa nasionalisme merayakan kemerdekaan ini. Mereka menyingkirkan berbagai macam perbedaan dan perselisihan demi kepentingan bangsa.

3. Kemerdekaan Sebagai Momen Saling Menghargai dan Menghormati

Makna lain dibalik kemerdekaan adalah tumbuhnya rasa saling menghargai dan menghormati. Kemerdekaan yang setiap tahun kita rayakan, selalu mengingatkan kita agar selalu menghargai dan menghormati jasa para pahlawan. Sikap kita dalam menghargai dan menghormati juga berlaku dalam kehidupan bermasyarakat, dengan tidak membedakan suku, agama, maupun ras.

Kemerdekaan di tengah Pandemi

Dibacakannya Proklamasi Kemerdekaan menjadikan bangsa Indonesia dapat menjalankan tata hukum dan kebijakannya sendiri. Proklamasi tersebut juga menjadikan bangsa Indonesia dapat merancang tujuan dan cita-citanya. Tujuan dan cita-cita bangsa yang dirumuskan dalam UUD 1945.

Tujuan bangsa Indonesia tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 :

“Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial”

Sedangkan, cita-cita bangsa Indonesia tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke-2 yang berbunyi :

“Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu kemerdekaan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur”

Sesuai dengan tujuan dan cita-cita bangsa, proklamasi kemerdekaan menjadi jembatan emas menuju masyarakat yang adil, makmur, dan berdaulat. Tanpa adanya proklamasi kemerdekaan, kita tidak akan bisa hidup nyaman seperti saat ini.

Untuk mewujudkan tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia, kita sebagai warga negaranya harus selalu menerapkan sikap yang diturunkan dari leluhur kita, yakni semangat bergotong-royong. Sikap saling membantu ini dapat menciptakan masyarakat yang adil, makmur, dan berdaulat di dalam bangsa kita, bangsa Indonesia.

Dalam memperingati hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 ini, kita harus merayakan di tengah pandemi COVID-19 yang masih terus bertambah setiap harinya. Mari bersama-sama melawan virus berbahaya ini dan selalu menjaga diri dengan menerapkan protokol kesehatan kapanpun dan dimanapun.

Perayaan kemerdekaan yang biasanya kita adakan dengan berbagai perlombaan seperti panjat pinang dan balap karung, dapat kita gantikan dengan kegiatan lain yang tentunya positif dan dapat dilakukan di dalam rumah. Selalu bersabar atas ujian pandemi COVID-19 ini, dan hanya kepada Allah SWT kita meminta pertolongan dan perlindungan. Semoga pandemi ini segera berlalu, dan kita dapat aktivitas seperti sedia kala. Aamiin..

Sekian sahabat fillah, sedikit pemaparan mengenai makna Kemerdekaan. Apabila ada salah katanya mohon maaf, selalu jaga kesehatan dan lindungi diri serta keluarga dengan penerapan protokol kesehatan.

Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.