Smart Ramadhan di Tengah Pandemi

Ramadhan oh ramadhan.. Bulan yang sangat ditunggu bagi umat muslim…Bagaimana tidak.. Pada bulan ini pintu-pintu surga Didi buka lebar-lebar, pintu-pintu neraka ditutup rapat-rapat, setan-setan dibelenggu, amalan-amalan dilipatgandakan..Sungguh bulan yang penuh rahmat. Pada bulan ini juga para umat muslim diwajibkan berpuasaa selama satu bulan, dan hukum puasa di bulan ramadhan adalah wajib bagi setiap umat muslim yang sudah baligh. Dan pada kesempatan kali ini mimin akan menshare sedikit bagaimana smart dibulan ramadhan dari apa yang mimin dapetkan pada kajian kampus ramadhan yang telah diselenggarakan UKMKI IONS pada tanggal 14 april 2021.

Apasih keistimewaan bulan ramadhan?

  1. Bulan diturunkanya Al-Quran
  2. Di bulan ini terdapat malam yang lebih baik dari 1000 bulan
  3. Bulan yang penuh ampunan dan pahala dilipatgandakan

Lalu amalan-amalan apa saja yang dianjurkan di bulan ramadhan?

  1. Mendirikan Qiyamullail
  2. Sahur dan berbuka
  3. Sholat berjamaah
  4. Membaca Al-Quran
  5. Sedekah

Tips memperbayak ibadah di bulan ramadhan:

  1. Istiqomah melaksanakan amalan ramadhan
  2. Memperbanyak minum air saat sahur
  3. Sahur dengan makanan uang berkhasiat
  4. Tidur secukupnya

Mungkin itu sedikit materi yang bisa mimin sharekan pada artikel kali ini. Semoga bisa bermanfaat untuk kita semuanya khususnya bagi diri saya sendiri..Aamiin..wasalamualaikum, wr. wb…

 

Keutamaan di Bulan Ramadhan

Ramadhan merupakan bulan yang sangat istimewa, dimana di bulan ini pintu-pintu surga di buka lebar-lebar dan pintu-pintu neraka ditutup rapat-rapat. Pada bulan ini juga para umat muslim diwajibkan berpuasaa selama satu bulan, dan hukum puasa di bulan ramadhan adalah wajib bagi setiap umat muslim yang sudah baligh. Ramadhan merupakan bulan yang sangat dinanti-nantikan oleh para umat muslim, karena di dalam bulan ramadhan terdapat beberapa keutamaan yang dapat mendatangkan pahala serta pengampunan dari Allah S.W.T. Hikmah dan keutamaan puasa di bulan ramadhan sangat banyak, salah satunya adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah S.W.T. Tak hanya itu, pada bulan ramadhan kita juga diberikan kesempatan untuk mendapatkan pengampunan jika kita berpuasa dengan sungguh-sungguh dan menjalankannya dengan niat lillahita’ala. Hal ini disampaikan oleh Nabi Muhammad S.A.W dalam hadist berikut ini:

Artinya: “Barang siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya pada masa lalu akan diampuni” (HR. Bukhari)

Kesempatan ini tentunya harus kita manfaatkan semaksimal mungkin. Karena selain mendapatkan pengampunan dosa-dosa, kita juga berkesempatan untuk meraih keutamaan puasa Ramadhan lainnya yaitu mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

Peran Organisasi dan Ukhuwah Islamiyah didalamnya

 

Sumber gambar : https://shafa-alanshor.com/yang-baik-berkumpul-dengan-yang-baik/

Sebagai manusia, kita merupakan makhluk sosial, dimana selalu terjadi interaksi satu sama lain dalam setiap aspek kehidupan. Hal ini tidak hanya tertuang dalam pengetahuan umum saja, namun Al-Qur’an telah menyebutkan dalam surah Al Hujurat ayat 13, bahwa kita diciptakan beragam dan harus saling mengenal dalam artian sudah kebutuhan kita untuk berinteraksi sosial.

Organisasi merupakan interaksi sosial individu maupun kelompok yang memiliki visi misi yang sama. Kekeluargaan adalah salah satu aspek penting yang akan menimbulkan rasa kepedulian antar anggota dalam menjalankan organisasi dan rasa saling memiliki organisasi tersebut. Dalam organisasi juga harus ada profesionalitas pada tiap individunya yang artinya memiliki tanggung jawab atas peran dan tugas yang dibebankan pada individu tersebut.

Dua aspek penting dalam organisasi ini bisa saja saling bertabrakan kepentingan sehingga bukannya saling memperkuat malahan akan saling melemahkan. Dalam organisasi harusnya lebih menekankan sisi kebersamaan dan selalu mengutamakan musyawarah dalam menghadapi masalah dan diatur oleh rasa kecintaaan terhadap organisasi, serta tidak lupa selalu menonjolkan sikap-sikap humoris atau santai agar terjaganya hubungan kekeluargaan dalam organisasi tersebut.

Organisasi juga digunakan sebagai tempat/wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terorganisir dan terpimpin dalam memanfaatkan sumber daya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

Beberapa mahasiswa mengartikan organisasi sebagai rantai yang mengikat seseorang dalam suatu aturan dan adanya pembebanan tanggung jawab  yang harus diselesaikan dalam suatu kurun waktu. Biasanya mereka terpaksa bergabung dalam organisasi dengan tujuan tuntutan dan kelengkapan akademis saja.

Organisasi bisa diartikan sebagai ketiga hal tersebut karena saling berhubungan. Pertama, beberapa mahasiswa mengikuti organisasi karena tuntutan akademis dan masa depan (dunia kerja) selanjutnya organisasi ini kemudian diartikan sebagai wadah karna menjadi tempat berkumpulnya mahasiswa yang memiliki tujuan yang sama dan akhirnya setelah berkumpul organisasi bisa diartikan menjadi keluarga karena didalamnya sudah ada rasa peduli dan saling memiliki terhadap suatu organisasi. Namun hal ini juga akan berbeda jika dipandang dari perspektif perorangan karena bisa saja satu orang hanya menganggap organisasi sebagai rantai atau wadah atau keluarga.

Agar organisasi seimbang antara menjadi wadah, keluarga maupun rantai harus diperlukan adanya sikap memiliki dalam organisasi, keterbukaan, komunikasi yang baik antar individu, saling mengayomi terutama dalam satu departemen, rasa tanggung jawab, sifat saling memahami dan positif thinking. Di dalam organisasi juga diperlukan lingkungan yang terbuka antar anggota yang tak hanya persoalan formal namun juga informal.

 

Komunikasi dalam organisasi sangat dibutuhkan untuk mengikat kesatuan karena komunikasi membantu mencapai tujuan organisasi, merespon dan mengimplementasikan perubahan serta mengoordinasikan aktivitas organisasi tersebut. Salah satu faktor keberhasilan organisasi ialah adanya komunikasi dan kerja sama yang selaras dan sesuai antara pengurus organisasi tersebut. Sehingga dalam organisasi juga perlu ada rasa ukhuwah islamiyah, yaitu hubungan yang dijalin oleh rasa cinta dan  didasari oleh akidah dalam bentuk persahabatan bagaikan satu bangunan kokoh.

Waqafkan Dirimu untuk Al Qur’an

 

Sumber gambar : https://www.islampos.com/pemuda-bangkitlah-seperti-pemuda-di-zaman-rasulullah-160485/

Banyak peristiwa yang tidak terduga dengan turunnya Al-Qur’an di muka bumi melalui perantara Nabi Muhammad Saw. Tak heran jika dzikir paling bagus adalah membaca Al Qur’an dan juga amalan paling baik adalah membaca Al Qur’an. Al Qur’an bukan ciptaan orang Arab, bukan orang Arab juga yang menulis, tetapi Al Qur’an adalah kalamullah yang suci langsung dari Allah. Parasahabat nabi dahulu banyak yang menghafal Al Qur’an supaya tidak punah, turun temurun dari derajat paling tinggi di dunia yakni Rosulullah. Tetapi pada zaman sahabat Ustman Al Qur’an mulai ditulis di mushaf untuk tetap menjaga kebenarannya, tidak boleh disalin menggunakan bahasa lain supaya terjaga kebenarannya, dari situ harokat menjadi sebuah hiasan dan memudahkan para qori’ untuk membacanya, maka dari itu mushaf Al Qur’an yang ditulis pada zaman sahabat Ustman disebut Rosm Ustmani. Kemudian terdapat pembenaran beberapa ayat yang sulit untuk dibaca di zaman berikutnya, karena semua lidah untuk melafalkan Al Qur’an tidak sama, dari situ pembenaran dilkukan dan kemudian di tetapkan sebagai mushaf yang utuh. Dari Al Qur’an itu menjelaskan bahwa Al Qur’an diturunkan untuk dipelajari, maka Al Qur’an telah dimudahkan.

Seorang yang dekat dengan Al Qur’an dibagi menjadi 3 yakni harisul qur’an (yang telah memahami isi al qur’an) kemudian hafidzul qur’an (yang telah menghafal dan memahami isi al qur’an) dan di tingkat paling tinggi ada hamilun qur’an yakni (yang telah memahami isi, menghafal dan juga mampu mengamalkan isi al qur’an). Tetapi tak hanya dari situ banyak hikmah al qur’an, seperti halnya banyak yang menghafal al qur’an kemudian menemukan jati dirinya, menghafal qur’an yang kemudian menjadi sangat pintar dan cerdas, dari al qur’an juga manusia mendapatkan kesuksesan dan kedamaian. Tetapi dengan bersungguh sungguh dalam mempelajari al qur’an dan mempercayai tanpa meragukannya. Mengapa Alquran disebut sebagai penyembuh? Karena indikator dari Al Qur’an ada 2 yakni bisa disebut Dawa’ (penyembuh bagi penyakit fisik) dan Syifa’ (penyembuh bagi penyakit fisik dan batin). Terdapat 6 ayat syifa’ yang berada pada al qur’an diantaranya di surat At Taubah,Yunus, An Nahl, Al Isra’, Asy Syu’ara, dan Fushillat. Tak hanya fisik, tetapi batin pun bisa diobati dengan Al Qur’an karena segala penyakit sumbernya 75% dari pikiran dan 25% dari virus, jadi tak heran jika banyak orang sakit ketika beban pikirannya negatif maka penyakit itu akan bertambah parah, karena pikiran negatif itu ujub atau pengaruh setan. Maka sebaliknya jika pikiran positif akan memunculkan sebuah daya imun yang kuat sehingga mudah untuk melawan penyakit. Dari situ Al Qur’an adalah penyembuh berbagai penyakit. Tetapi terdapat sakit yang murni dari setan bukan dari fikiran ataupun virus, yakni ketika setan ingin sekali mengganggu kita untuk beribadah. Tak hanya orang yang tak pernah mengaji tetapi penghafal Al Qur’an pun hisa dimasuki oleh setan karena kesalahan kecil yakni ketika minum menggunakan tangan kiri. Dari situ tameng dari diri kita adalah mempercayai Al Qur’an dan mengaji.

Jaga Izzah, Jaga Iffah until jannah

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

 

Kemuliaan wanita dalam Islam adalah dengan menjaga izzah dan iffahnya. Izzah berarti  kehormatan dan iffah berarti kesucian dan jika seorang muslimah telah menjaga izzah dan iffahnya akan mendapat ridho dari Allah SWT yang nantinya akan mengantarkan kita ke surga-Nya, Aamiin. Apabila menjaga izzah dan iffah dikaitkan dengan perempuan di era sekarang, Nah, faktanya di era sekarang yang serba dengan kecanggihan teknologi dan pergaulan yang semakin kompleks juga turut mempengaruhi kehidupan, salah satunya yaitu bagi perempuan di era sekarang tak jarang kita melihat mereka membuka aurat dan nantinya akan berujung dengan digodain oleh lawan jenis ketika sedang di luar rumah, serta ada juga ikhtilat yang berarti campur baur antara laki-laki dan perempuan dan tidak kenal batasan untuk bersama dengan lawan jenis dengan lawan jenis yang bukan mahramnya. Dimana hal-hal tersebut dapat mengurangi izzah dan iffah dari seorang muslimah itu sendiri.

Terlebih lagi dengan kecanggihan era sekarang banyak sekali orang yang memanfaatkan media sosial untuk kepentingan yang berbeda-beda, salah satunya dimanfaatkan sebagai hiburan, dimana hiburan tersebut dengan membuat video, dimana dalam video tersebut mengunggah mengenai paras kecantikan, joget-joget, maupun berlenggak lenggok dan video yang diunggah tersebt dapat secara bebas diakses oleh publik sehingga dapat mengurangi izzah dan iffah terutama bagi seorang muslimah. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri dalam berusaha menjaga izzah dan iffah di masyarakat. Muslimah yang menjaga izzah dan iffahnya di masyarakat seringkali mendapatkan tantangan dalam mempertahankan izzah dan iffahnya sebagai muslimah.

 

Tantangannya ini berupa internal maupun eksternal. Tantangan dalam bentuk internal dapat berupa rasa malas, kurang ikhlas sedangkan untuk eksternal adalah tantangan yang paling berpenaruh, yaitu pandangan orang lain, seperti dibilang sok alim, dituduh radikal, serta dalam menjaga suara agar tidak mendayu-dayu. Nah kira-kira gimana sih cara dalam berperilaku serta solusi menjaga izzah dan iffah? Yuk ketahui bersama-sama sobat muslimah, supaya izzah dan iffah terjaga yang pertama harus dilakukan yaitu pahami aturan ilahi (back to islam) dimana standart dari perilaku seorang muslim yaitu syariat islam seperti halnya dalam salah satu firman Allah dalam surah Ali Imran ayat 19 yang berarti “sesungguhnya agama disisi Allah ialah islam”. Nah, untuk tips dan cara menjaga izzah dan iffah yaitu terbagi ke dalam 2 bagian yaitu dari internal dan eksternal.

Dari internal tips yang dapat diterapkan yaitu menutup aurat secara sempurna, menundukkan pandangan, dan menjaga hubungan kerjasama wanita dan pria bersifat umum sesuai hajat. Dari eksternal tips yang dapat diterapkan yaitu mencari komunitas/teman yang baik dan saling mendukung serta jangan takut pengaruh negatif dari luar.

Kepemimpinan Dalam Islam

Kegiatan : Fostum

Pemateri : Ust. Dairobi

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Dalam suatu kepemimpinan, ada seorang yang memimpin dan ada juga yang dipimpin. Pada zaman nabi, Rasulullah mengembala kambing bukannya unta. Hal tersebut dikarenakan kambing merupakan binatang yang membutuhkan perhatian lebih untuk merawatnya. Berbeda dengan unta, yang dapat melindungi dirinya sendiri dengan tubuh besarnya, kambing harus dirawat dengan baik, dipenuhi kebutuhannya, dan dijaga dari hal hal yang membahayakan. Seekor singa berani menerkam kambing saat hanya ada seekor kambing, singa tidak akan menerkam kambing bergerombol. Rakyat ibaratkan segerombolan kambing. Seorang pemimpin haruslah dapat menjaga dan melindungi rakyatnya yang bergerombol itu agar selalu terpenuhi kebutuhannya dan tidak terpecah belah didalamnya.

Pada zaman Nabi, Nabi Musa dapat memimpin di berbagi sektor kehidupan, bukan hanya dalam lingkup keagamaan dan pemerintahan. Begitulah harusnya kepemimpinan yang ideal itu. Namun, saat ini sulit dilakukan dengan keadaan diaman orang-orang yang menginginkan mengisi pemerintahan hanya untuk duniawinya saja. Seorang pemimpin yang baik memiliki sifat jujur dan amanah. Apabila ada seorang pemimpin yang dzalim, maka sebagai seorang yang dipimpin harus menasehati dan meluruskan kebijakannya.  Seorang pemimpin yang mementingkan kepentingan dirinya sendiri merupakan suatu pengkhianatan dan dosa besar. Tidak ada yang terbaik dari ditunjuk atau dipilih, bergantung dari siapa yang memilih. Yang terbaik adalah orang yang tepat dan terbaik dibanding sistem. Zaman Rasul, kepemimpinan berdasarkan nilai agama. Berbeda dengan sistem saat ini yang dikuasai oleh mental korupsi, jauh dari nilai agama, dan kadang dengan alasan kesejahteraan masyarakatnya, rambu-rambu ditabrak tanpa mempertimbangkan semua aspek.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Peran Pemuda Islam

sumber gambar https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQNH3271-euaE1e7DLSh1avbwk_rSNGSsE8cw&usqp=CAU

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Apa kabar sobat muslim semua? Semoga selalu sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Artikel kali ini akan membahas mengenai Peran Pemuda Islam. Pemuda sendiri dapat diartikan sebagai orang yang berada diantara usia anak-anak dan usia tua. Menurut Islam, pemuda adalah orang yang sudah baligh atau dewasa dan sudah mukhalaf alias terbebani hukum. Pemuda merupakan figur yang kuat sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an, yaitu pada surat Ar-Rum ayat 54 yang artinya : “Dialah Allah SWT yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu menjadi lemah dan beruban”.

Pemuda memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan. Pemuda menjadi tulang punggung utama suatu perubahan serta sebagai pundak kebangkitan sebuah peradaban. Dalam sejarah Islam, banyak pemuda yang memiliki peran penting dalam perkembangan peradaban Islam. Pemuda-pemuda yang berperan penting dalam peradaban Islam diantaranya Muhammad Al Fatih yang menaklukkan Konstantinopel, Salahudin Al Ayyubi yang merebut tanah Baitul Maqdis, dan masih banyak lagi. Tokoh-tokoh pemuda tersebut memberikan kontribusi yang sangat besar bagi Islam di usia muda. Peran penting pemuda tidak hanya terjadi pada zaman dahulu, pada masa modern seperti saat ini pemuda juga memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan. Pemuda pada masa kini berperan sebagai generasi penerus perjuangan para pendahulu.

Lalu apa yang harus kita lakukan sebagai pemuda untuk mengembangkan peradaban Islam di masa sekarang? Bagaimanakah seharusnya peranan kita dalam mengembangkan Islam di era modern seperti saat ini? Semua pertanyaan itu merupakan “PR” untuk kita semua sebagai pemuda Islam. Kita para pemuda akan dapat menyelesaikan “PR” tersebut dengan berbagai cara, salah satunya menuntut ilmu. Ilmu yang kita tuntut dengan berpegang teguh pada Al-Qur’an dan hadist akan menuntun kita untuk dapat menjadi generasi muda yang berkontribusi dalam perkembangan peradaban Islam. Menuntut ilmu adalah salah satu cara untuk membekali diri untuk dapat berperan dalam Islam. Perbekalan yang harus disiapkan oleh pemuda yaitu keimanan yang cemerlang, tauhid yang murni, akhlak yang mulia, serta ilmu dan pengetahuan. Semoga Allah mudahkan setiap usaha kita untuk menjadi pemuda yang mencintai dan dicintai Allah, berkasih sayang sesama mu’min, serta bersungguh-sungguh berjuang di jalan Allah. Aamiin..

Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh

BERSAMA MEMBANGUN GENERASI QUR’ANI

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

 

sumber gambar https://www.freepik.com/premium-photo/copy-space-with-opened-quran_4943245.htm#page=1&query=holy%20quran&position=28

هٰذَا بَيَانٌ لِّلنَّاسِ وَهُدًى وَّمَوْعِظَةٌ لِّلْمُتَّقِيْنَ

Inilah (Al-Qur’an) suatu keterangan yang jelas untuk semua manusia, dan menjadi petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.(Q.S. Ali-Imran:138)

Dari Ayat diatas menjelaskan bahwa Al-Qur’an adalah suatu keterangan yang jelas bagi manusia. Di sini jelas bahwa ayat ini tidak hanya diperuntukkan bagi orang muslim saja, karena bahkan banyak orang non-Muslim juga membaca Al-Qur’an akan tetapi banyak dari mereka yang menjadikan Al-Qur’an sebagai sebuah keterangan atau informasi. Sebagai contoh, saat kita berada di suatu daerah yang tidak kita kenali, maka keberadaan peta sangat membantu kita memahami jalan-jalan dan tata letak daerah tersebut. Sama seperti kehidupan, juga butuh yang namanya keterangan yang jelas agar kita tidak tersesat.

Akankah dengan membaca Al-Qur’an menjadikan kita tidak tersesat? Tentu tidak. Setelah kita membaca kita juga harus memahami dan mengamalkan di kehidupan kita. Sama seperti halnya aplikasi yang ada di HP kita, baik itu Google Maps maupun Waze. Kalau misalkan kita diarahkan untuk belok ke kanan akan tetapi dalam kenyataannya kita berbelok ke arah kiri, maka kita tidak akan sampai ke tujuan. Perumpamaan tersebut sangat relevan dengan kita sebagai manusia hidup harus sesuai arahan dan petunjuk yang jelas. Keterangan yang jelas tidak akan menjadi sebuah pentunjuk jika tidak kita amalkan.

Maka dari itu, yuk bersama-sama kita membangun generasi Qur’ani yang membaca, menghafal, dan juga menerapkannya di kehidupan kita. InsyaAllah dengan kita mengikuti petunjuk-Nya apa-apa yang kita jalani akan tertata dan mendapatkan ridho dari-Nya.

Aamiin Ya Robbal ‘Alamin

Sekian yang dapat di sampaikan, apabila ada benarnya datangnya dari Allah Subhanahu Wata’ala, dan apabila ada salah datangnya dari Syaiton (jadi saya nggak salah :v).

Scientics Muslim Melangkah Bersama Inspirasi Dunia….AllahuAkbar

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

 

Keutamaan dalam Bulan Rajab

Sumber gambar https://unsplash.com/photos/EpAq2EE-shg

Bulan rajab merupakan salah satu bulan yang mulia. Bulan rajab adalah bulan bercucura rahmat dari Allah SWT. Rasulullah SAW menyambut bulan rajab dengan doa , doa ini bertujuan agar Allah SWT memberikan rahmat dan keberkahan dan agar dipanjangkan umurnya sehingga dapat menikmati keistimewaan bulan romadhon. Berikut adalah doa yang Rasulullah SAW baca saat memasuki bulan rajab.

Artinya :  “Ya Allah berkahilah kami pada bulan rajab dan sya’ban dan sampaikanlah kami pada bulan ramadhan”

Selain membaca doa tersebut terdapat beberapa keutamaan yang dapat dilakukan di bulan rajab, keutamaan dibulan rajab diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Beristighfar

Rasulullah SAW bersabda bahwa bulan rajab merupakan bulan permohonan pengampunan, maka hendaknya kita memperbanyak istighfar di dalamnya.

  1. Bertasbih

Tidak hanya beristighfar pada bulan rajab kita bisa memperbanyak membaca tasbih.

  1. Bersedekah

Salah satu waktu yang paling mulia untuk bersedekah adalah pada bulan rajab. Bersedekah sendiri memiliki banyak keutamaan diantara adalah dapat memadamkan murka Allah SWT, dapat melancarkan dan memperbanyak rezeki, dan dapat memberi keberkahan di dunia dan akhirat.

  1. Berpuasa

Berpuasa di awal bulan rajab merupakan amalan yang paling baik. Rasulullah SAW menegaskan bahwa siapa saja yang menjalankan puasa sehari di bulan rajab karena Alallah SWT tanpa ada niatan lainnya maka akan selalu mendapat ridha Allah dan dijanjikan surga Firdaus. Adapun jika seseorang puasa selama tujuh hari dalam bulan rajab maka akan ditutup pintu neraka untuknya sedangkan barang siapa yang berpuasa delapan hari maka akan dibukakan pintu surga untuknya. Pahala puasa sembilan hari adalah akan bangun dari kubur dengan memanggil kalimat “laailahaillallah” dan akan langsung masuk surga, dan pahala jika seseorang berpuasa selama sepuluh hari adalah dipermudahkan dalam melewati shiratal mustaqim. Pahala puasa sebelas hari adalah tidak akan mendapatkan tandingan pahala kecuali orang yang sama mengerjakan puasa sebelas hari pula. Dan pahala untuk yang berpuasa selama dua belas hari adalah mendapat pengakuan sebagai hamba yang paling mulia.